Friday, 31 July 2015

Aku dan senja

AKU DAN SENJA

Sendiri...
Ku kemas sepi dalam bingkai hati.
Tiada siapa yang bisa mengerti.
Hanya diri ini yang selalu menikmati.

Kuncup ilalang hanya bisa melambai kepada
lembayung di langit barat.
Yang meninggalkan bias bias jingga.
Perlahan memudar menjadi samar.

Ku masih sendiri di sini...
Entah apa yg dinanti.
Sang Dewi yang telah pergi???
Itu hanyalah mimpi.

Aku memang tak pantas memiliki bidadari.
Sang Dewi hanyalah milik Sang Dewa.
Aku hanyalah senja Yang menjemput malam.
Bersama angin...sepi...dan sunyi.

Di Balik Senja

DI BALIK SENJA
Hembusan angin menyapa lirih.
Gemersik meniup pucuk cemara.
Tubuh kian menggigil kedinginan.
Umpama lilin kecil tanpa nyala api.
Tak ada kehangatan dalam hati ini.
Mentari perlahan pergi...
Sembunyi di balik bukit.
Meninggalkan keheningan di sanubari.
Senja nan kelabu.
Mewarnai wajah nan pilu.
Bahagia yang didamba
Kini pergi entah kemana.
Ku menunggu mentari di esok hari.
Mengharap kehangatan di hati ini.
Sementara luka kusembunyikan di balik
senja......